LAPORAN PRAKTIKUM PSIKOLOGI FAAL
Nama Mahasiswa : Hezron J.
Nanere
NPM : 13515156
Tanggal Pemeriksaan :
21
April 2016
|
Nama Asisten : 1. Rama Rifaldi
2. Obaja L. Raja
Paraf Asisten :
|
IV. Percobaan : Indera
Penciuman dan Indera Pengecap
1. Nama Percobaan : Cara Kerja Bau Hio, Dupa, dan Obat
Nyamuk Bakar
Nama
Subjek Percobaan : Hezron
Tempat
Percobaan : Laboratorium
Psikologi Faal
a. Tujuan Percobaan : Untuk membuktikan bahwa
zat yang dibaui adalah zat berupa gas, serta membedakan beberapa wewangian
mulai dari bau yang tidak enak sampai yang enak.
b. Dasar Teori : Indera penciuman tergantung pada kemampuan kita dalam mendekteksi
bentuk-bentuk molekul dari substansi kimia berbentuk gas yang berbau yang masuk
ke hidung. Pendeteksian ini dilakukan oleh sekitar lima juta reseptor bau.
Penciuman merupakan satu-satunya yang informasi sensoriknya tidak langsung
dikirimkan ke thalamus dalam
perjalanannya menuju cortex cerebral.
Tetapi, informasi penciuman dibawa ke saraf olfactory
dan ke olfactory bulb, sebuah
struktur di depan otak dan di atas lubang hidung. Informasi ini kemudia dibawa
ke olfactory cortex di lobus temporal
dan beberapa struktur lainnya di sistem limbic yang berperan penting dalam
emosi dan ingatan.
c. Alat yang Digunakan : Hio,
dupa, obat nyamuk bakar, dan beberapa macam wewangian (lebih dari 5).
d.
Jalannya
Percobaan : 1.1 Siapkan
hio, dupa, dan omat nyamuk bakar yang belum dibakar. Hiruplah satu per satu dan
catat apa yang anda cium.
1.2
Bakarlah hio, dupa, dan obat nyamuk
bakar. Hiruplah satu per satu dan catat perbedaan bau sebelum dan sesudah
dibakar.
e.
Hasil
Percobaan : 1.1 Hasil Percobaan
1.1.1 Sebelum
dibakar, bau hio, dupa, dan obat nyamuk bakar tidak terlalu tercium (tidak
menyengat). Mereka akan tercium baunya ketika didekatkan ke hidung.
1.1.2 Setelah
dibakar, bau hio, dupa, dan obat nyamuk bakar sangat menyengat dan dapat
tercium dari jarak jauh. Bau yang paling menyengat adalah bau dupa.
1.2 Hasil
Sebenarnya
1.2.1 Hio,
dupa, dan obat nyamuk bakar lebih kuat baunya ketika dibakar.
1.2.2 Karena
concha nasal superior hanya menerima rangsang benda-benda yang dapat
menguap dan berwujud gas.
f.
Kesimpulan
: Hidung dapat mencium
karena adanya molekul-molekul bau berupa bahan kimia yang berada di udara
secara bebas. Kita akan menjadi lebih susah mencium aroma hio, dupa, dan obat
nyamuk bakar sebelum dibakar karena tidak banyaknya molekul-molekul kimia yang
lepas dari benda-benda tersebut. Namun setelah dibakar, hio, dupa, dan obat
nyamuk bakar akan mengeluarkan molekul-molekul bau (berupa bahan kimia)
tersebut yang ditandai dengan adanya asap. Saat hidung kita menangkap asap
tersebut, bau akan sangat mudah untuk dicium dan diproses di otak.
g.
Daftar Pustaka : Nevid,
Jeffrey S.. (2012). Essentials of
psychology: conceptsand applications. Stamford: Cengage Learning.
Patel, Himanshu
K.. (2013). The electronic nose:
artificial olfaction technology. Gujarat: Springer.
Ward, Barbara
& Ward, Pat. (1999). Your body and
how it works, grades 5-8. New York: Marc Twain Media, Inc..
2.
Nama
Percobaan : Cara Kerja Membedakan
Wewangian
Nama
Subjek Percobaan : Hezron
Tempat Percobaan : Laboratorium Psikologi Faal
a.
Tujuan
Percobaan : Untuk membuktikan bahwa
zat yang dibaui adalah zat yang berupa gas, serta membedakan beberapa wewangian
mulai dari bau yang tidak enak sampai yang enak.
b.
Dasar
Teori :
Saraf olfactory memiliki koneksi
saraf langsung ke otak yang berhubungan dengan ingatan dan emosi. Indra penciuman didasarkan oleh kimia. Sel
reseptor pada hidung mendekteksi molekul bau di udara dan mengirimkan pesan
saraf ke otak. Kita bisa mencium bau dari jarak jauh. Setiap bahan kimia dalam
molekul bau memiliki struktur unik yang terikat oleh tipe reseptor tertentu
pada hidung. Kebanyakan molekul bau bersifat kecil, enteng, dan mudah
melayang-layang di udara. Saat kita ingin mencium sesuatu, kita harus sedikit
mengendus. Hal ini membuat udara dan molekul bau masuk ke ruangan nasal, yang merupakan jarak di bagian
atas hidung di mana sel-sel reseptor berada. Di setiap sisi ruangan nasal, terdapat area yang disebut dengan
olfactory epithelium. Di situ berisi
berjuta-juta sel reseptor dengan ujung seperti rambut. Ketika molekul bau
sampai pada reseptor yang sesuai, reseptor tersebut akan mengirimkan pesan ke olfactory bulb. Bulb tersebut akan menyaring dan mengkodinasikan pesan-pesan ini
dan setelah itu dikirimkan melalui jalu saraf olfactory yang pendek dan tebal ke pusat penciuman di otak.
c.
Alat
yang Digunakan : Hio, dupa, obat nyamuk
bakar, dan beberapa macam wewangian (lebih dari 5).
d.
Jalannya
Percobaan : 1.1 Siapkan
empat macam wewangian yang telah dimasukkan ke dalam empat gelas plastik yang bagian atasnya
ditutup kertas dan dibolongi (untuk dihirup).
1.2
Hiruplah masing-masing gelas plastik
tersebut dan catatlah apa yang ada di dalam masing-masing gelas berdasarkan
aromanya.
e.
Hasil
Percobaan : 1.1 Hasil Percobaan
1.1.1
Wangi 1 :
Kopi
Wangi 2 : Serai
Wangi 3 : Kayu manis
Wangi 4 : Jeruk nipis
1.2 Hasil
Sebenarnya
1.2.1 Wangi 1 :
Kopi
Wangi
2 : Jahe
Wangi
3 : Kayu manis
Wangi
4 : Jeruk nipis
1.2.2
Biasanya dalam hal kemampuan mengingat
bau, perempuan lebih baik.
1.2.3 Proporsinya, dari 5 macam wewangian à
perempuan = 5 dan laki-laki = 3.
1.2.4 Hal ini disebabkan karena pada perempuan,
ruang dalam menerima (concha nasal
superior) lebih luas.
1.2.5 Semakin tajam wanginya à
semakin mudah dikenal.
1.2.6 Semakin lembut wanginya à
sulit dikenal.
f.
Kesimpulan : Bau yang kita cium akan dibawa ke otak
untuk diproses untuk mengethaui bau apakah yang kita cium. Proses mengetahui
bau ini melibatkan ingatan kita (bau yang pernah kita cium). Untuk itu, dalam
menebak bau tidaklah rumit, apalagi bau yg dijadikan bahan percobaan adalah bau
dari benda-benda yang umum. Pada percobaan menebak ke dua saya, saya mengalami
kesalahan, kemungkinan kesalahan terjadi karena bau serai dan jahe tidak
terlalu jauh, sehingga otak saya salah menerjemahkan bau yang saya cium
tersebut.
g.
Daftar Pustaka : Parker, Steve. 2014. Super human encyclopedia. New York: DK.
Silver, Donald
M. & Wynne, Patricia. The human body.
New York: Scholastic Inc..
Weiner, Esther. The incredible human body: great projects
and activities that teach about the major body systems. New York:
Scholastic Inc..
3.
Nama
Percobaan : Membedakan Berbagai
Macam Rasa
Nama
Subjek Percobaan : Hezron
Tempat
Percobaan :
Laboratorium Psikologi Faal
a.
Tujuan
Percobaan : Memahami dan mengetahu
bahwa lidah merupakan alat pengecap rasa serta membuat peta rasa.
b.
Dasar
Teori : Indera pengecap bertindak
seperti penjaga dalam sistem pencernaan. Di satu sisi, dia menghasilkan
rasa-rasa yang fantastis yang menandakan enaknya suatu makanan; di sisi
lainnya, dia memeringati makanan-makanan yang busuk yang mungkindapat meracuni
tubuh. Indera pengecap mendeteksi bahan kimia, seperti hidung – dia mendeteksi
substansi-substansi kimia yang memberikan rasa pada makanan dan minuman.
Mengunyah melepaskan substansi kimia yang dihanyutkan di dalam saliva dan masuk ke dalam sebuah
microstruktur yang disebut taste buds.
Mereka menyentuh sel reseptor pengecap yang membawa signal saraf ke otak.
Permukaan atas lidah diselimuti oleh ratusan tonjolan kecil yang disebut papillae. Kebanyakan taste buds terletak di sekitar bagian
samping papillae atau di jarak antara
mereka. Setiap bud berukuran sangat
kecil dan berwarna orange dan memiliki sekitar 25 sel resptor dan sel-sel
penunjang. Pada ujung sel-sel reseptor terdapat rambut yang sempit yang kecil
yang keluar dari sebuah lubang yang disebut pori-pori pengecap pada permukaan
lidah. Ujung yang lain dari sel-sel reseptor berhubungan dengan serat-serat
saraf. Taste buds mengirimkan signal
ke bagian pengecap atau gustatory
pada lapisan luar otak. Sel reseptor pengecap yang berbeda merespon pola rasa
yang berbeda. Dari ribuan pesan per detik ini, otak menerjemahkan rasa dari
makanan. Lidah dapat merasakan empat rasa dasar: asin, asam, manis, dan pahit.
Rasa selain dari itu merupakan penurunan dari kelima rasa tersebut.
c.
Alat
yang Digunakan : Cotton
bud,
8 larutan rasa (manis, asin, asam, pahit, dan pedas), dan sapu tangan.
h.
Jalannya
Percobaan : 1.1 Siapkan
4 cotton bud dan 8 larutan rasa.
Setiap ujung cotton bud dipakai untuk
mencelupkannya ke satu larutan.
1.2
Masukkan ujung cotton bud ke dalam larutan
dan hisaplah.
1.3 Bersihkan lidah anda dengan sapu tangan dan
lanjutkanlah ke larutan berikutnya. Catat rasa yang anda rasakan (asin, asam,
manis, atau pedas).
d.
Hasil
Percobaan : 1.1 Hasil Percobaan
1.1.1 Larutan
1 : Manis
Larutan
2 : Asin
Larutan
3 : Asam
Larutan
4 : Manis pedas
Larutan
5 : Asin pedas
Larutan
6 : Asam pedas
Larutan
7 : Pedas
Larutan
8 : Pahit
1.2
Hasil
Sebenarnya
1.2.1
Larutan 1 : Manis
Larutan
2 : Asin
Larutan
3 : Asam
Larutan
4 : Pedas manis
Larutan
5 : Pedas asin
Larutan
6 : Pedas asam
Larutan
7 : Pedas pahit
Larutan
8 : Pahit
e.
Kesimpulan : Lidah memiliki peranan penting dalam
keseharian kita. Lidah membantu kita merasakan makanan yang masuk ke dalam
mulut. Rasa dari makanan dapat diterjemahkan karena ada papillae dan taste buds,
yang berfungsi sebagai reseptor pengecap dan membawanya ke otak untuk diproses
dan diterjemahkan rasa apa yang kita rasakan, entah itu manis, asam, asin,
pahit, atau pedas.
f.
Daftar Pustaka : Parker,
Steve. (2014). Super human encyclopedia.
New York: DK.
Plotnik, Rod
& Kouyoumdijian, Haig. (2014). Introduction
to psychology. California: Wadsworth Cengage Learning.
Wanjek,
Christopher. (2003). Bad medicine:
misconceptions and misuses revealed, from distance healing to vitamin o.
New Jersey: John Wiley & Sons.
.